Pembelajaran terpadu ada dilatar belakangi oleh adanya hubungan antara satu bidang ilmu dengan ilmu yang lain. Perkembangan yang terjadi pada anak usia Sekolah Dasar juga bersifat terpadu dan aspek perkembangannya saling terkait bahkan mempengaruhi perkembangan yang lain. Pembelajaran yang terjadi adalah adanya pengkotakan bidang studi (bahasa, matematika, IPS) dan hanya menekankan pada aspek perencanaan. Evaluasinya menuntut hasil berupa informasi. Padahal belajar tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi belajar memahami sesuatu sehingga menjadi wawasan yang bermakna. Belajar di sekolah bukan sekedar transfer pengetahuan belaka, tetapi diharapkan anak dapat terlibat langsung di dalamnya sehingga dengan pengalaman langsung tersebut, pengetahuan yang diperoleh dapat benar – benar dipahami dan sulit terlupakan. Mungkin banyak cara untuk mewujudkannya dalam proses pembelajaran, dan cara yang cukup relevan ialah dengan memungkinkan terjadinya pembelajaran yang bermuatan keterkaitan baik inter bidang studi maupun antar bidang studi.
Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru harus hati – hati dalam menggunakannya dengan memperhatikan karakteristik anak didiknya. Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan terutama dalam pemilihan materi, metode dan media pembelajaran. Pembelajaran terpadu merupakan pmbelajaran yang beranjak dari suatu tema sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami konsep dan menghubungkan berbagai bidang studi di sekitarnya.
Dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan lebih dari satu metode. tujuan pembelajaran lebih komprehensif, dalam hal ini adanya dampak tidak langsung yang dicapai yaitu keterlibatan murid dalam berbagai kegiatan belajar yang khas dan dirancang guru yang disebut dampak pengiring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar