Kamis, 30 Desember 2010

Penelitian Tindakan Kelas

Akhir - akhir ini banyak dilakukan penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan seorang guru tidak dapat dinilai dengan melihat rutinitas kehadiran di sekolah serta kedisiplinannya mengajar, tetapi bagaimana dia mendorong, merangsang, dan menantang siswanya untuk aktif, kreatif, dan kritis. Perlu solusi perbaikan untuk memperbaiki kinerja guru dari yang pembelajarannya masih konvensional menjadi lebih inovatif. Agar suasana belajar juga lebih “hidup”, kondusif dan menyenangkan.
Penelitian Tindakan Kelas sangat tepat untuk digunakan oleh guru dalam meningkatakan proses pembelajaran karena memberikan kesempatan guru untuk merefleksikan kemampuan diri, memikirkan pemecahannya, menilai sendiri seberapa besar perubahan yang terjadi, melihat kemajuannya dan menyusun perbaikan yang perlu dilakukan. Dalam Penelitian tindakan Kelas, guru dapat meneliti sendiri pembelajaran di kelasnya dengan melihat interaksi siswanya sehingga pembelajarn menjadi lebih efektif. Penelitian tindakan ini tidak menimbulkan efek buruk, tetapi justru dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya. Penelitian ini tidak membebani guru dalam pemikirannya untuk mencapai target materi dan kurikulum karena dilakukan terintegrasi dengan kegiatan sehari – hari.
Penelitian ini dapat menjembatani antara teori dan praktek pendidikan. Setelah meneliti kegiatannya, siswa dapat dilibatkan melalui tindakan yang telah direncanakan dan di evaluasi sehingga akan diperoleh umpan balik kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, guru tersebut memiliki bukti apakah teori belajar tersebut sesuai apabila diterapkan dikelasnya atau tidak. Melalui penelitian tindakan ini, guru dapat menyimpulkan praktek – praktek pembelajaran apa yang cocok diterapkan dan mampu digunakan untuk merangsang pemikiran anak.


Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas dengan lebih professional. Problema yang dipecahkan melalui penelitian tindakan haruslah yang alami atau yang menjadi persoalan dalam praktek pembelajaran sehari – hari yang dihadapi oleh guru tersebut. Namun, yang menjadi persoalan adalah tidak semua guru mampu melihat apa yang telah dilakukannya selama mengajar di kelas. Karena kemungkinan besar guru tersebut melakukan kekeliruan dalam proses belajar mengajarnya. Oleh karena itu, guru perlu bekerja sama dengan pihak lain untuk merumuskan persoalan yang terjadi di kelasnya
Penelitian tindakan memiliki cirri khusus yaitu adanya tindakan atau aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tanpa adanya tindakan untuk memperbaiki, sebuah penelitian tidak dapat dikatakan sebagai PTK, tetapi hanya bisa disebut penelitian kelas.
Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam menangani proses belajar mengajar dengan cara melakukan berbagai tindakan alternative untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di kelas. Apabila solusi perbaikan itu tepat berarti tujuan guru untuk menjadi professional terwujud. Guru juga akan memiliki lebih banyak pengalaman tentang keterampilan mengajar. Dari tahun ke tahun guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda – beda. Dengan guru mengadakan penelitian sendiri, inovasi pembelajaran yang dilakukan akan lebih efektif dibandingkan dengan mengikuti penataran maupun seminar dengan tujuan serupa. Kaarena hasil penataran itu terkadang belum tentu sesuai dengan kondisi kelas yang dihadapi. Guru harus selalu mencoba untuk mengembangkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.
Untuk memulai penelitian sebaiknya membuat perencanaan secara cermat, menyusun scenario dan jadwal dengan tepat, melibatkan pihak lain untuk membantu pelaksanaannya, menciptakan system umpan balik, dan jangan lupa untuk menuliskan semua hasil penelitiannya. Selain itu perlu adanya kriteria keberhasilan untuk mengukur sejauh mana penelitian itu berhasil dilaksanakan. Semua itu tidak ditentukan dari berhasil tidaknya sebuah penelitian, tetapi dilihat dari kesadaran guru untuk menyadari kekeliruannya dan mau memperbaiki pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar